Pantai Sundak, Saksi Bisu Perkelahian Anjing dan Landak

advertisement

Pantai Sundak, Saksi Bisu Perkelahian Anjing dan LandakGunung Kidul mungkin merupakan salah satu kawasan pantai terkenal di Jawa, tepatnya Yogyakarta. Salah satu dari sekian banyak pantai indah di sana adalah Pantai Sundak. Pantai Sundak berada di kabupaten Gunung Kidul, tepatnya mengambillokasi di desa Sidoharjo. Untuk dapat sampai ke salah satu pantai dari 15 pantai indah yang berada di kabupaten Gunung Kidul ini, Anda harus menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam berkendara dari kota Jogjakarta. Di pantai ini Anda dapat menikmati pemandangan indah ala pantai. Dengan hamparan pasir putih yang lembut menyentuh kaki Anda, debur ombak yang gemuruh, serta batu-batu karang yang ikut mendekorasi pantai ini, dijamin Anda akan semakin betah berada di sini. Selain itu, Anda juga bisa menikmati fenomena alam yang membentuk sebuah gua karang yang bisa Anda lihat-lihat di dekat bibir pantai.

Pantai Sundak dipisahkan oleh dua batu karang besar yang mengapit pantai ini di sisi kanan dan kiri. Walaupun pantai ini tidak terbentang seluas pantai di Gunung Kidul yang lain, Pantai Sundak tetap menawarkan pemandangan khas yang dapat memanjakan mata Anda. Sebelum menjadi lukisan Tuhan yang indah, pantai ini dulunya memiliki kondisi yang jauh berbeda dengan bentuknya sekarang. Mungkin kini Anda dapat melihat sebuah mesjid dan lapangan parkir dibangun di sebelah barat pantai, serta sebuah gua karang setinggi 12 meter yang berdiri tegak di sebelah timur pantai. Namun tahukah Anda bahwa sebelum tahun 1930, beberapa area tersebut masih berada di bawah laut alias masih terendam lautan. Itu artinya, seiring berjalannya waktu, air laut di Pantai Sundak semakin surut hingga menampakkan dataran baru di sana. Munculnya dataran baru tersebut kemudian kini digunakan warga setempat untuk berbagai kegiatan ekonomi.

Sebelum dinamakan Pantai Sundak, pantai ini bernama Wedibedah. Nama ini didapat dari sebuah fenomena alam yang terjadi di pantai ini. Saat musim hujan, air dari daratan mengalir lebih deras ke laut. Aliran deras ini kemudian menyebabkan dataran di timur pantai terbelah, sehingga terbentuklah semacam sungai di sana. Terbelahnya pantai oleh aliran deras ini yang kemudian menjadi asal muasal nama asli pantai Sundak, yaitu Wedibedah yang berarti "pasir yang terbelah".

Terbelahnya Pantai Sundak ini masih dapat Anda saksikan hingga kini. Jika ingin menyaksikannya langsung, pastikan Anda datang ke Pantai Sundak saat sedang musim hujan. Selain itu, beredar sebuah kisah yang menjadi asal muasal nama Pantai Sundak yang kini lebih terkenal dibanding nama Pantai Wedibedah. Konon katanya, ada seekor anjing yang sedang kelaparan dan berjalan di sekitar pantai. Sesampainya si anjing di dalam gua karang (yang kini masih berdiri tegak di Pantai Sundak), ia bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing berusaha untuk memakan si landak namun si landak menghindar. Kemudian terjadilah perkelahian antara si anjing dengan si landak laut. Perkelahian tersebut lalu berakhir dengan pemilik si anjing yang melihat anjing tersebut keluar dari gua dengan separuh tubuh landak laut di mulutnya.

Setelah diselidiki ke dalam gua, si pemilik anjing memang menemukan sisa tubuh landak laut yang berkelahi dengan si anjing. Perkelahian tersebut kemudian memberikan nama bagi pantai ini, yaitu "Su" dari singkatan "Asu" yang dalam bahasa Jawa berarti anjing, dan "Dak" dari singkatan "Landak". Konon katanya kejadian tersebut terjadi pada tahun 1976, dan sejak saat itu, nama asli pantai ini berubah dari Wedibedah menjadi Sundak (asu dan landak).

Tidak berhenti sampai di situ, legenda perkelahian tersebut ternyata memberikan berkah bagi warga setempat yang waktu itu tengah kekurangan air bersih. Gua karang yang menjadi tempat perkelahian anjing dan landak tadi ternyata memiliki sumber mata air. Hal ini konon diketahui dari kondisi anjing yang basah kuyup saat keluar dari gua setelah memenangkan perkelahian. Diduga bahwa si anjing sempat jatuh ke kubangan air saat berkelahi, hingga menjadi basah kuyup saat keluar gua. Benar saja, saat diselidiki, ternyata terdapat sumber mata air di dalam gua karang tersebut. Sejak saat itu, sumber mata air dalam gua karang tersebut dapat memenuhi kebutuhan harian warga setempat.

Sumber mata air tersebut menjadi jawaban bagi kekecewaan warga setempat pada sumber air yang sempat dibangun namun sayangnya terendam air laut. Sebuah pipa air lalu dibuat untuk menghubungkan sumber mata air di gua karang dengan warga setempat di Pantai Sundak.
advertisement
Tag : wisata alam
0 Komentar untuk "Pantai Sundak, Saksi Bisu Perkelahian Anjing dan Landak"

Back To Top