Kisah Cinta Roro Jonggrang di Candi Prambanan Yogyakarta

advertisement

Kisah Cinta Roro Jonggrang di Candi Prambanan YogyakartaIni merupakan sebuah candi spektakuler yang kepopulerannya sudah menyebar luas pada masyarakat Indonesia, juga manca negara. Salah satu saksi sejarah Nusantara yang megah dan menjulang tinggi ini terlihat sangat indah menunjukkan keanggunannya dalam menceritakan sejarah pada masa lalu. Candi Prambanan Yogyakarta juga menjadi ikon budaya di Indonesia, selain Candi Borobudur yang menjadi salah satu keajaiban dunia. Menempati kawasan dengan luas 39,8 hektar, komplek Candi Prambanan ini terdiri dari beberapa pekarangan berisi candi-candi.

Pada pekarangan yang utama, menjulang 13 buah candi berupa 2 Candi Apit, 3 Candi Wahana, dan 8 Candi Patok. Kemudian di pekarangan kedua, menjulang lebih banyak lagi candi yaitu sebanyak 224 Candi Perwara. Angkor Wat versi Indonesia ini tidak kalah megah dan eksotis pemandangannya, dengan arsitektur khas yang terpahat padanya ornamen rumit yang menceritakan berbagai hal tentang masa itu. Masyarakat Indonesia boleh berbangga, karena candi ini adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi Prambanan yang berlatar Hindu terasa serasi dengan Candi Borobudur yang berlatar Hindu yang lokasinya tidak jauh dari situ.

Anda mungkin pernah mendengar legenda yang melekat pada candi yang disebut dengan Roro Jonggrang oleh warga setempat ini. Yaitu kisah tentang seorang pemuda yang kuat serta sakti, Bandung Bondowoso, yang sangat ingin menikahi seorang putri raja yang cantik, Roro Jonggrang. Roro Jonggrang yang sebenarnya tidak mencintai Bandung Bondowoso ini dipaksa oleh ayahnya, Sang Raja, untuk tetap menikah. Tidak bisa menolak, Roro Jonggrang akhirnya setuju dengan sebuah syarat khusus.

Roro Jonggrang memberi syarat kepada Bandung Bondowoso untuk membangun 1000 candi untuk dirinya dan harus selesai sebelum matahari muncul atau ayam berkokok (yang pada waktu itu merupakan tanda hari sudah pagi). Jika berhasil, Roro Jonggrang setuju untuk menikah dengannya. Roro Jonggrang yang mengira syaratnya akan mustahil dilakukan ternyata salah. Karena kesaktiannya, Bandung Bondowoso sudah menyelesaikan 999 candi untuk Roro Jonggrang dengan bantuan jin.

Roro Jonggrang pun meminta wanita kampung setempat untuk menumbuk pagi agar ayam-ayam terbangun dan berkokok. Kecewa dengan perbuatan Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso yang marah lalu mengubah Roro Jonggrang menjadi batu. Roro Jonggrang yang menjadi batu ini lalu dikenal dengan nama Candi Prambanan, dan candi yang berada di sekitarnya disebut Candi Sewu atau yang berarti Seribu Candi. Wah, sebuah cerita yang seru bukan? Akan terasa lebih seru lagi jika Anda mengunjungi candi ini dan memvisualisasikan langsung cerita tersebut di sana.

Candi yang dibangun pada abad ke-9 ini dibangun sebagai persembahan untuk Dewa Syiwa, Dewa Penghancur. Sementara dua candi yang mengapitnya masing-masing dipersembahkan untuk dewa Wisnu, Dewa Pemelihara dan dewa Brahma, Dewa Pencipta. Candi Prambanan kemudian ditemukan pertama kali pada tahun 1733 oleh seorang berkebangsaan Belanda, CA lons. Candi dengan tinggi 47 m ini lalu diakui keindahan dan kehebatannya oleh dunia dengan dinobatkannya Candi Prambanan Yogyakarta sebagai World Heritage oleh UNESCO pada tahun 1991.

Selain kisah asmara Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, Candi Prambanan juga menyimpan cerita lainnya, yaitu tentang Ramayana. Cerita bermula dari Pangeran Rama yang sedang berjalan-jalan di hutan bersama Sinta, istrinya. Melihat seekor rusa emas, Rama berniat ingin memburunya, namun sebelum meninggalkan Sinta, Rama membuatkan Sinta sebuah lingkaran disekelilingnya agar Sinta tetap aman, dan melarang Sinta untuk tidak keluar dari situ.

Namun setelah ditinggal pergi Rama, datanglah Rahwana, raja dari para raksasa yang membujuk Sinta keluar dari lingkaran tersebut. Berhasil terbujuk, Sinta pun keluar lingkaran dan diculik oleh Rahwana dan membawanya ke Alengka, istananya. Kemudian Rama bersama Hanoman, raja kera, menemukan Sinta dalam istana Rahwana. Sinta pun diselamatkan dan istana Alengka dihancurkan. Tidak kalah seru dengan cerita sebelumnya bukan? Anda bisa lebih mendalami cerita tersebut dengan melihat langsung relief yang terpahat pada candi.

Untuk menikmati peninggalan sejarah yang cantik dengan budaya Hindunya yang kental ini, Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 30,000 per orang. Candi Prambanan Yogyakarta dibuka untuk umum dari pukul 6 pagi sampai pukul 5 sore. Tiket yang Anda beli berlaku untuk satu hari penuh, sehingga bagi Anda yang ingin mengambil foto-foto keren, datanglah pada waktu-waktu yang berbeda dalam satu harinya.
advertisement
0 Komentar untuk "Kisah Cinta Roro Jonggrang di Candi Prambanan Yogyakarta"

Back To Top