Napak Tilas Sejarah Agama Budha dari Candi-candi Bercorak Budha di Indonesia

advertisement

Napak Tilas Sejarah Agama Budha dari Candi-candi Bercorak Budha di IndonesiaNusantara mengalami sejarah panjang sebelum menjadi sebuah bangsa seperti sekarang. Dalam perjalanannya, Nusantara mengalami dominasi berbagai agama yang tersebar oleh masyarakat luar Nusantara. Sebelum tersebarnya agama Islam di Nusantara oleh pedagang-pedagang dari Arab, agama Hindu dan Budha menjadi dua agama yang berperan besar dan melatarbelakangi banyak kerajaan besar di Nusantara pada masa lalu. Agama Budha yang berasal dari negara India ini termasuk agama tertua yang ada di Indonesia. Kerajaan-kerajaan besar di Nusantara pun meninggalkan bekas sejarah yang menceritakan tentang latar belakang agama Budha di Nusantara. Berikut ini adalah beberapa candi bercorak Budha yang ditemukan di Indonesia.

Candi Borobudur
Siapa yang tidak tahu Candi Borobudur? Candi yang sempat mempresentasikan Indonesia dalam 7 Keajaiban Dunia ini juga merupakan salah satu Situs Warisan Dunia yang diresmikan oleh UNESCO pada tahun 1975. Candi yang terletak di kota Magelang, Jawa Tengah ini memiliki denah bangunan candi berbentuk persegi. Bangunan candi ini memiliki bentuk punden berundak atau bertingkat sebanyak enam tingkat yang membentuk lingkaran hingga puncak candi tempat stupa utama berada. Beberapa stupa lainnya juga ditemukan pada semua tingkat undakan bangunan candi.

Dibangun pada abad ke-8 Masehi, tepatnya pada pemerintahan wangsa Syailendra, candi ini dibuat oleh para pengikut Budha Wahayana. Candi ini telah menjadi magnet wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang kerap disandingkan dengan sebuah candi Hindu yang berada tidak jauh dari sini, yaitu Candi Prambanan. Setiap tahunnya, Candi Borobudur juga menjadi pusat nasional umat Budha untuk berkumpul dan merayakan Hari Suci Waisak.

Candi Jiwa
Candi bercorak Budha yang satu ini datang dari tanah Sunda, Karawang. Ditemukan di sebuah situs masa klasik di Karawang, candi ini ditemukan bersama dengan candi lainnya, yaitu Candi Blandongan. Candi ini ditemukan sekitar tahun 1980-an dengan kondisi terkubur gundukan-gundukan tanah yang berada di tengah-tengah sawah warga setempat. Candi ini dinamakan 'Jiwa' oleh warga lokal karena konon katanya, jika menambatkan gembala kambing pada candi ini, kambing tersebut akan mati.

Menariknya, untuk dapat melihat candi ini dari dekat, Anda harus turun dulu sedalam 1 m karena candi ini berada di bawah permukaan tanah di sana. Tidak heran jika saat pertama kali ditemukan, candi ini berada di bawah gundukan-gundukan tanah. Candi Jiwa memiliki denah bangunan berbentuk persegi seluas 19 m x 19 m dengan tinggi 4,7 m. Kini candi ini menjadi salah satu tempat ritual umat Budha yang akan mengelilingi jalur setapak di sekeliling candi searah jarum jam.

Candi Ngawen
Berada di Magelang, candi ini lokasinya cukup dekat dengan candi bercorak Hindu lainnya, Candi Mendut. Candi kecil ini memang kurang populer dari Candi Mendut, Candi Prambanan, apalagi Candi Borobudur, namun eksotisme berdirinya bangunan ini cukup menarik untuk dinikmati. Kondisi komplek Candi Ngawen memang cukup memprihatinkan, karena candi ini sendiri belum sempurna dipugar, karena banyak bagiannya yang belum ditemukan atau hilang.

Selain itu, beberapa candi yang berada di sekitarnya juga masih belum sempurna dipugar, sehingga kini masih berbentuk reruntuhan bebatuan saja. Kondisi memprihatinkan lainnya ditunjukkan oleh sebuah patung Budha yang berada tepat di tengah bangunan Candi Ngawen, karena patung Budha tersebut berdiri tanpa kepala. Hingga saat ini keberadaan kepala Budha tersebut masih tidak jelas, sebab hilangnya juga masih belum diketahui. Candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 Masehi, tepatnya saat masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno.
advertisement
0 Komentar untuk "Napak Tilas Sejarah Agama Budha dari Candi-candi Bercorak Budha di Indonesia"

Back To Top