advertisement
Menyimak Sejarah Dunia Penerbangan Di Museum Dirgantara - Museum TNI AU atau Museum Dirgantara menjadi salah satu museum yang menyajikan kisah sejarah dunia penerbangan atau angkatan udara di Indonesia. Museum ini dibangun di Yogyakarta dengan pertimbangan bahwa Yogyakarta merupakan tempat awal perkembangan TNI AU pada periode 1945-1949 dan juga tempat pelatihan Karbol AAU. Dan tahun 1978 museum ini resmi dibuka.
Dan di tahun 1984 Museum akhirnya dipindahkan ke Wonocatur guna menempati tempat yang digunakan pada masa penjajahan Belanda yang pernah digunakan sebagai tempat Depo Logistik. Di bulan Oktober 1945 BKR serta para pejuang kemerdekaan sendiri mampu merebut Pangkalan Udara Maguwo yang menjadi cikal bakal dimulainya angkatan udara di Indonesia.
Museum TNI AU ini mempunyai sekitar 10.000 koleksi serta 40 pesawat terbang yang merupakan sumbangan dari negara-negara barat. Beberapa koleksi yang ditampilkan berupa diorama-diorama, foto-foto, lukisan, hingga tanda-tanda kehormatan juga bisa anda nikmati. Dan semuanya disusun berdasarkan tahun kejadian yang akan membuat para pengunjung seolah menelusuri waktu.
Sementara Pesawat WEL RI X sendiri juga dipamerkan di Museum Dirgantara ini yang merupakan produk pesawat pertama Indonesia yang dibangun pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi, Seksi Percobaan Pembuatan Pesawat Terbang di Madiun yang dipimpin oleh Kapten Wiweko Supomo. Pesawat ini menggunakan mesin Harley Davidson 2 Silinder produksi tahun 1928.
Salah satu koleksi yang bisa anda lihat adalah Pesawat Pembom Guntai yang diambil dari Jepang ketika Belanda saat itu melakukan blokade kepada dunia dirgantara Indonesia. Pesawat yang dibuat pada tahun 1930 ini diterbangkan oleh Kadet Mulyono yang melakukan pengeboman di daerah Semarang di tanggal 29 Juli 1947.
Pesawat Jet Star merupakan salah satu pesawat kepresidenan yang menjadi salah satu hadiah dari Amerika Serikat kepada Presiden RI Soekarno yang digunakan untuk melakukan perjalanan kenegaraan ke Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.
Selain itu anda juga bisa melihat Monumen Perjuangan TNI AU yang dahulu disebut Monumen Ngoto yang dibangun pada tanggal 1 Maret 1948. Monumen ini sendiri dimaksudkan untuk mengenai peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT - CLA yang dibom oleh pesawat Kitty Hawk Belanda du tanggal 29 Juli 1947. Dan 3 perintis TNI AU harus gugur, Mereka adalah Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdul Rachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo yang namanya juga diabadikan sebagai bandara udara.
Monumen ini 2 kali mendapatkan pemugaran dan berubah nama menjadi Monumen Perjuangan TNI AU. Pemberian nama ini sendiri dimaksudkan agar para prajurit TNI AU bisa mencontoh dan mengambil sikap teladan serta semangat juang, berbakti, pengorbanan dari para pahlawan mereka terdahulu. Peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT - CLA ini akhirnya dijadikan oleh TNI Angkatan Udara sebagai momentum Hari Bhakti TNI Angkatan Udara yang selalu diperingati setiap tahun. Pesawat Dakota VT - CLA sendiri merupakan pesawat dari India yang dicarter guna mengangkut obat-obatan kepada Palang Merah Indonesia ketika itu. Namun pesawat Kitty Hawk membom pesawat tersebut yang jatuh di daerah Maguwo.
Museum Dirgantara ini bisa menjadi salah satu obyek wisata yang bisa anda kunjungi bersama putra-putri anda untuk mengenal perkembangan dunia TNI AU pada masa kemerdekaan Indonesia.
Alamat:
MUSEUM PUSAT TNI AU DIRGANTARA MANDALA
Lanud Adisutjipto
Yogyakarta
Jam Operasional :
Senin - Minggu 08.30 - 15.00
Tiket: | |
Perorangan | : Rp 3.000 |
Grup (maks 30) | : Rp 2.000 |
Catatan : harga bisa berubah sewaktu-waktu.
advertisement
Tag :
wisata sejarah
0 Komentar untuk "Menyimak Sejarah Dunia Penerbangan Di Museum Dirgantara"