Menilik Sejarah Jakarta di Museum Fatahillah

advertisement

Menilik Sejarah Jakarta di Museum FatahillahMuseum Sejarah Jakarta merupakan salah satu landmark kota Jakarta yang berada di kawasan kota tua. Namun nama Museum Sejarah Jakarta sendiri belum terlalu banyak dikenal. Pasalnya orang-orang di Jakarta lebih mengenal nama Museum Fatahillah yang berada di Jl. Taman Fatahillah No. 1. Museum ini menggunakan nama jalan. Selain diambil berdasarkan nama jalan, penggunaan Fatahillah juga diambil dari nama pahlawan Fatahillah yang ketika itu memberi nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta di tanggal 22 juni 1527 dan menjadi cikal bakal ulang tahun kota Jakarta.

Museum ini di akhir pekan akan dipenuhi oleh para pengunjung yang ingin menikmati beberapa agenda di museum tersebut. Apalagi di museum ini terdapat halaman dan taman yang cukup luas. Ditambah lagi tarif masuk yang cukup murah sekitar Rp 2.000 bagi pelajar, Rp 3.000 bagi mahasiswa dan Rp 5.000 bagi dewasa. Museum ini terdiri dari 2 lantai yang difungsikan sebagai ruang pameran. Di area lantai 1 berisi replika prasasti dan juga perahu, maket gedung hingga perkakas yang digunakan pada masa penjajahan. Sementara di lantai 2 sendiri terdiri dari perabotan yang digunakan pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

Untuk menjelajah Museum Fatahillah ini, pemandu wisata sudah siap untuk menemani dan memberikan segala macam informasi yang menarik di sekitar kawasan wisata sejarah ini. Pemandu wisata sudah bersiap di depan pintu masuk dan siap mengantarkan para wisatawan mengunjungi dan melihat beberapa koleksi. 

Ketika memasuki museum, anda bisa langsung masuk di sebelah kanan pintu masuk dimana akan ada sebuah dengan patung yang menggambarkan hukuman gantung di jaman pemerintahan Belanda kala itu. Sementara di dalam ruang galeri di sebelah kanan dari pintu masuk, ada beberapa foto-foto yang menceritakan mengenai kondisi kota Jakarta dari masa ke masa. Termasuk sebuah alat transportasi dari masa ke masa yang pernah digunakan oleh masyarakat Jakarta. Apalagi ada beberapa foto yang menggambarkan warung kelontong yang dulu merajai kota Jakarta.

Sementara di jaman pra sejarah, gambar peta sendiri ditemukan di prasasti yang berada di ruang galeri tersebut. Sementara prasati besar seperti Prasasti Kebon Kopi, Ciareuteun, dan Tugu juga bisa anda temukan ketika berada di ruangan tersebut. Prasasti ini hanya replika yang sengaja dibuat untuk menceritakan kisah sejarah Jakarta. Di ruangan sebelah, perkakas para Suku Baduy juga bisa anda temukan di museum ini.

Selain itu replika kapal Portugis yang pernah mengunjungi Jakarta juga bisa anda temukan disini. Sementrara di sebelah kiri pintu masuk anda bisa melihat sebuah lukisan dari S.Sudjojono yang menggambarkan peperangan dari kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Sultan Agung ke Batavia. Ketika itu Gubernur Jenderal Batavia Jan Pieterszoon Coen menjadi lawan mereka.

Anda juga bisa melihat replika gereja, kelenteng dan juga maket mengenai kawasan kota tua di masa lampau. Anda bisa melihat bagaimana kondisi Jakarta masa lalu. Sementara di ruang galeri lainnya, anda bisa melihat senjata tradisional yang cukup terkenal dari daerah Mandau, Rencong, Celurit, Kujang hingga Trisula. 

Di taman belakang museum, anda bisa menuju ke ruangan bawah tanah yang berfungsi sebagai penjara yang cukup sempit dan kecil. Suasana penjara tersebut sangat pengap. Di area taman belakang museum sendiri terdapat sebuah senjata bernama Meriam Sijagur. Dan area ini menjadi salah satu incaran para wisatawan. Meriam Sijagur sendiri memiliki berat sekitar 3.5 ton dengan panjang sekitar 3 meter. Meriam sijagur sendiri kabarnya menandakan kesuburan yang memiliki arti mano in piga. Untuk mengunjungi Museum Fatahillah, anda bisa menggunakan alat transportasi Trans Jakarta koridor 1 dari arah Blok M menuju Kota.
advertisement
0 Komentar untuk "Menilik Sejarah Jakarta di Museum Fatahillah"

Back To Top